Abstrak Paper ini membahas bagaimana teknologi interaktif berperan sebagai faktor utama yang menjelaskan pertumbuhan dan keunggulan L...
A Review on “Link, Search, Interact: The Co-evolution of NGOs and Interactive Technology”
Sebagaimana prinsip ekonomi, terjadinya pertukaran perilaku yang dilangsungkan melalui proses interaksi sosial diasumsikan melibatkan biay...
Asal Muasal Kekuasaan (Prinsip Kepentingan Minimum Homans)
Gambar oleh www_slon_pics dari Pixabay |
Prinsip Kepentingan Minimum dan Asal Muasal Kekuasaan
Status: Diferensiasi Pelayanan (cost & reward) dan Keadilan Distributif
Daftar Pustaka
Poloma, M. M. (1979). Contemporary Sociological Theory.
Teori pertukaran sosial didasarkan pada suatu asumsi bahwa interaksi sosial mirip dengan transaksi ekonomi. Sebagaimana orang menyediakan ...
Teori Pertukaran Sosial (Perilaku) George C. Homans
Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay |
Persamaan dan Perbedaan: Asumsi Terkait Manusia dan Masyarakat
Teori Pertukaran Homans
Dalam membangun teori pertukarannya, Homans menggunakan konsep psikologi perilaku Skinner dan konsep dasar ekonomi. Pada psikologi perilaku, temuan dari eksperimen Skinner terhadap binatang (burung merpati) digunakan Homans untuk mengamati perilaku sosial manusia terkait stimulasi positif atau negatif yang dihasilkan melalui proses interaksi manusia yang kemudian saling membentuk perilaku manusia tersebut. Reaksi perilaku manusia terhadap stimulasi yang dihasilkan melalui proses interaksi tersebut dilihat sebagai hasil yang berorientasi pada masa sekarang.
Pada konsep dasar ekonomi, Homans menggunakan konsep biaya (cost), imbalan (reward), dan keuntungan (profit) untuk menggambarkan perilaku manusia yang secara kontinu dihasilkan melalui pertimbangan-pertimbangan ketiga konsep tersebut dengan tujuan menghasilkan pilihan-pilihan alternatif dalam berperilaku. Dalam konsep dasar ekonomi, pertimbangan-pertimbangan manusia dalam berperilaku diorientasikan untuk hasil di masa depan.
Dengan begitu, konsep dasar ekonomi dapat menggambarkan hubungan-hubungan pertukaran, dan sosiologi, dapat menggambarkan struktur-struktur sosial yang melatari kejadian suatu pertukaran, tetapi yang memegang kunci penjelasan adalah psikologi perilaku. (Poloma, 1979)
Oleh karena itu, Homans percaya bahwa proses pertukaran dapat dijelaskan lewat pernyataan proposisional Skinnerian, yaitu sukses, stimulus, nilai, deprivasi-satiasi, dan restu-agresi (Poloma, 1979). Berikut adalah penjelasan dari masing-masing proposi-proposisi tersebut.
Pertama, proposisi sukses. Proposisi ini menggambarkan terbentuknya perilaku manusia karena tindakan-tindakan yang dilakukan sukses mendapatkan ganjaran. Menurut Homans dalam (Poloma, 1979) "semakin sering suatu tindakan tertentu memperoleh ganjaran, maka semakin sering manusia akan melakukan tindakan tertentu itu." Pendek kata, proposisi ini dapat menjawab pertanyaan "kenapa manusia hanya melakukan tindakan-tindakan tertentu?"
Kedua, proposisi stimulus. Proposisi ini menggambarkan seperangkat stimulus tertentu yang dilibatkan dengan peristiwa terjadinya suatu tindakan. "Jika di masa lalu terjadinya stimulus yang khusus, atau seperangkat stimuli, merupakan peristiwa di mana tindakan seseorang memperoleh ganjaran, maka semakin mirip stimuli yang ada sekarang ini dengan yang lalu itu, akan semakin mungkin seseorang melakukan tindakan serupa atau yang agak sama," Homans dalam (Poloma, 1979). Secara sederhana, stimulus dapat dikatakan sebagai rangkaian kegiatan atau cara untuk mencapai proposisi sukses. Proposisi ini dapat menjawab pertanyaan "kenapa tindakan-tindakan tertentu sukses memperoleh ganjaran?"
Ketiga, proposisi nilai. Homans dalam (Poloma, 1979) menyatakan bahwa "semakin tinggi nilai suatu tindakan, maka semakin senang seseorang melakukan tindakan itu." Proposisi ini menjelaskan ganjaran dan hukuman yang terdapat dalam suatu tindakan. Proposisi nilai merupakan inti dari proposisi yang bersifat eksplanasi (penjelas) yang merepresentasikan urgensitas/kepentingan suatu tindakan yang dilakukan oleh individu yang bersangkutan. Proposisi ini menjawab pertanyaan "kenapa manusia menginginkan ganjaran dari kesuksesan tindakan tertentu?"
Keempat, proposisi deprivasi-satiasi. Dalam (Poloma, 1979) Homans menyatakan bahwa "semakin sering di rentang waktu yang dekat seseorang menerima suatu ganjaran, maka semakin kurang bernilai bagi orang tersebut peningkatan setiap unit ganjaran itu." Artinya, nilai kepuasan suatu ganjaran akan berkurang apabila diterima terus-menerus dalam waktu dekat. Misalnya, orang yang haus apabila mendapatkan ganjaran minum air maka akan memperoleh nilai kepuasan maksimum di awal, akan tetapi, minum air untuk kedua kalinya dalam waktu dekat akan mengurangi nilai kepusan, bahkan pada titik tertentu, ganjaran dapat berubah menjadi hukuman, misalnya kembung. Proposisi ini menjawab pertanyaan "kenapa manusia menjadi tidak puas meskipun memperoleh ganjaran dari tindakan yang sama?"
Kelima, proposisi restu-agresi. Apabila tindakan yang diperbuat manusia tidak memperoleh ganjaran yang diinginkannya, maka manusia cenderung meluapkan kekecewaannya ke dalam tindakan marah atau sedih sebagai tanda ketidakpuasan terhadap ganjaran dari tindakannya tersebut. Proposisi ini menjawab pertanyaan "kenapa manusia dapat bertindak marah dan sedih?"
Kesimpulan
Dengan melihat proposisi sebagai separangkat unit analisis, Homans percaya para ahli sosiologi dapat menjelaskan apa yang disebut kaum fungsionalis struktural sebagai "struktur sosial". Bagi Homans, perilaku sosial yang paling institusional dan non-institusional dengan demikian dapat dijelaskan melalui penerapan dan penyempurnaan kelima proposisi psikologis elementer itu. (Poloma, 1979)Salah satu perbedaan yang paling penting antara perilaku non-institusional dan perilaku institusional adalah bahwa yang institusional jauh lebih kompleks dengan banyak pertukaran yang bersifat tidak langsung daripada yang langsung. Homans mengemukakan bahwa institusi sosial tidak bertahan dengan dinamikanya sendiri yang terlepas dari proses sosial (pertukaran perilaku) yang mendasar. Dengan demikian, institusi sosial itu senantiasa tergantung pada dinamika perilaku sosial dasar, di mana individu berusaha memuaskan kebutuhannya sebagai manusia (bukan sebagai anggota suatu institusi sosial atau masyarakat). (Johnson, 1981)
Daftar Pustaka
Sebelum memutuskan bercerai dengan teori fungsional, pemikiran Homans dalam karyanya The Human Group memberikan sumbangan terhadap anali...
Kelompok Primer (The Human Group) George C. Homans
Gambar oleh StockSnap dari Pixabay |
Kelompok Primer Homans dan Teori Fungsional
Dalam pengertiannya, Homans menggambarkan kelompok sebagai "sejumlah orang yang berkomunikasi satu sama lain dalam frekuensi tinggi dalam jangka waktu tertentu, dan hanya terdiri dari beberapa orang saja sehingga masing-masing mampu berkomunikasi dengan semua orang lain tanpa lewat seseorang" (Homans, 1951).
Menurut Homans, ketiga elemen tersebut membentuk suatu keseluruhan yang terorganisir dan berhubungan secara timbal-balik, yang kemudian membentuk sistem sosial suatu kelompok. Perubahan pada salah satu elemen akan merangsang perubahan pada elemen lainnya. Jangkauan pengaruh yang dihasilkan dari hubungan timbal balik ketiga elemen tersebut menandakan batas suatu kelompok. Di luar selain itu, adalah pengaruh kepribadian dan personal yang dibawa oleh individu dari luar kelompok dan juga pengaruh konteks sosial-budaya yang secara umum menyelimuti kelompok tersebut.
Berangkat dari penjelasan tersebut, analisis Homans terhadap kelompok kecil melahirkan gambaran tentang sistem eksternal dan internal. Sistem eksternal adalah kegiatan, interaksi, dan perasaan yang bersifat formal—seperti peran individu yang termasuk di dalamnya hak dan kewajiban, dan juga peran peralatan serta teknologi—yang semuanya telah diatur sesuai tujuan kelompok. Sedangkan sistem internal, adalah kegiatan, interaksi, dan perasaan yang bersifat informal—seperti hubungan asmara dan persahabatan dalam suatu kelompok. Kedua sistem ini—eksternal dan internal—memiliki hubungan saling memengaruhi.
Meskipun Homans mengakui bantuan teori fungsional dan juga mendapatkan pujian atas sumbangannya The Human Group, Homans tetap merasa tidak puas. Menurutnya, teori fungsional telah gagal menjelaskan fenomena sosial karena terbatas pada pemahaman yang bersifat deskriptif. Bagi Homans, "setiap ilmu haruslah melakukan dua kewajiban: yaitu menemukan dan menjelaskan. Dengan yang pertama kita menilai apakah itu benar-benar merupakan suatu ilmu, sedang dengan yang kedua, kita harus mengetahui sejauh mana ia berhasil sebagai suatu ilmu (Homans, 1969)." Dengan demikian, teori fungsional hanya dipandang sebagai usaha dalam mendeskripsikan fenomena sosial namun gagal dalam memberikan penjelasan.
Daftar Pustaka
Kenapa manusia berbuat tidak jujur? Dan kenapa manusia berbuat tidak patuh? Apa yang mendasari ketidakjujuran dan ketidakpatuhan tersebut?...
Rasionalisasi Ketidakjujuran dan Ketidakpatuhan di Era Pandemi Covid-19
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay |
Batasan Pengganjal Kebebasan Individu
Negosiasi Kepentingan (Individu VS Masyarakat)
Rasionalisasi Ketidakjujuran dan Ketidakpatuhan Era Covid-19
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Penindasan bukanlah fenomena yang muncul begitu saja di masyarakat. Penindasan lahir sebagai konsekuensi ketidakmerataan distribusi sumber...
Pengetahuan Dan Penindasan Modern
Gambar oleh FelixMittermeier dari Pixabay |
Ketidakberdayaan dan Kekuasaan
Ketergantungan individu oleh pelayanan 'individu lain' menyebabkan individu kehilangan kekuasaannya dan harus berbagi kekuasaan dengan 'individu lain'. Individu-individu tersebut, mau tidak mau, harus membuat kesepakatan bersama untuk mengatur pertukaran pelayanan yang senantiasa melibatkan mereka. Kesepakatan bersama inilah yang kemudian digunakan individu sebagai sarana dalam memfasilitasi kepentingannya terhadap pertukaran sumber daya.
Tentu kita tidak boleh terpaku bahwa kesepakatan/ konsesus bersama itu hanyalah untuk transaksi ekonomi. Lebih luas dari itu, konsesus bersama itu juga dihadirkan untuk mengatur transaksi sosial, seperti dalam hubungan relasional hingga distribusi sumber daya kekuasaan. Distribusi sumber daya kekuasaan inilah yang menjadi kunci pembahasan untuk mengungkap bagaimana penindasan modern justru lahir dari pengetahuan yang diproduksi di masyarakat.
Pernahkah anda bertanya dari mana sumber kekuasaan itu? Dan kenapa kita menaatinya? Kekuasaan sebagaimana barang langka, ia diakui dan ditaati karena mampu memberikan pelayanan yang bermanfaat terhadap banyak individu. Pelayanan yang diberikan kekuasaan adalah mengamankan setiap pertukaran pelayanan yang berlangsung di masyarakat. Bentuk pengamanan tersebut adalah pemberian hukuman bagi individu-individu yang melanggar konsesus di masyarakat. Konsesus yang diakui bersama inilah merupakan sumber kekuasaan di masyarakat — dan pada gilirannya kekuasaaan juga berfungsi untuk melestarikan konsesus itu sendiri.
Pengetahuan dan Stimulus Tindakan
Pengetahuan Dan Kekuasaan
Pengetahuan Dan Penindasan Modern
Kita semua pasti pernah kagum terhadap seseorang, entah itu karena kekayaannya, parasnya, keahliannya, atau jabatannya. Namun, pernahkah k...
Kehormatan Sosial VS Kehormatan Personal
Gambar oleh S. Hermann & F. Richter dari Pixabay |
Kelangkaan dan Kapasitas
Karena penyedia layanan memiliki pelayanan yang langka dan dibutuhkan masyarakat, maka masyarakat mau tidak mau mengikuti pilihan aturan main penyedia layanan langka tersebut. Kepatuhan terhadap aturan main yang ditentukan oleh satu pihak itulah yang disebut dengan hubungan pertukaran tidak seimbang. Pertukaran tidak seimbang ini menghasilkan kekuasaan—yang diproduksi dan dipertahankan oleh ketergantungan akan kebutuhan pelayanan.
Uang Sebagai Alat Pelayanan Transformatif
Kehormatan Sosial (Prestise)
Kehormatan Personal (Kharisma)
Umumnya kita mengetahui bahwa terdapat dua jenis kelamin, yaitu perempuan dan laki-laki. Namun, pada beberapa kasus kelahiran terdapat fen...
Perbedaan Gender, Seks, dan Interseks
Gambar oleh John Hain dari Pixabay |
Perbedaan Seks dan Gender
- 1) Gender sebagai proses yang terus berlangsung, dan bukan sebagai ketetapan mutlak/ final. Gender terus diproduksi dan direproduksi di masyarakat.
- 2) Gender bukan hanya terjadi pada karakteristik individu, tetapi juga terjadi di semua tingkatan struktur sosial. Pemahaman ini memungkinkan kita untuk mengeksplorasi bagaimana proses sosial, seperti interaksi dan institusi sosial, bekerja mewujudkan dan mereproduksi gender.
- 3) Gender mengacu pada pentingnya dalam mengatur hubungan yang timpang antara laki-laki dan perempuan
Sosiologi Menjawab Gender Interseksual
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Tidak seperti pendekatan individualis yang melihat gender sebagai milik individu atau interaksionis yang melihat gender sebagai status yan...
Pendekatan Institusional dalam Memandang Gender
Gambar oleh Arek Socha dari Pixabay |
Institusi Gender
Aspek Institusi Gender
Institusi Gender Dalam Keseharian
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pada umumnya manusia pernah mengalami perasaan cinta. Dalam mejiwai perasaan cintanya, manusia kerap kali mengabaikan konteks sosial yang ...
Cinta dan Kontestasi Prestise
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay |